Jumat, 04 Februari 2011

SEKILAS TENTANG SUMYANG

Sumyang adalah 1 dari 18 Kelurahan yang ada di Kecamatan Jogonalan, Klaten.
Wilayahnya tidak luas, mungkin diameternya cuma 1 km. Dusun dusun yang menyusun
Sumyang, terletak dipinggir, sedangkan ditengah tengah wilayah terletak
persawahan yang subur, ditanami Padi dan tembakau. Kelurahan ini di belah oleh
Jalan Kereta Api Jogya Solo dan terletak 1 km disebelah selatan Jl Raya Jogya
Solo. Juga dibelah sungai Ujung, yang apabila banjir lumayan besar, tetapi
kalau kemarau, kering.Dusun dusun yang termasuk Sumyang adalah" Sumyang Wetan,
Sumyang, Trenggulun, Sayangan, Kutu, Kerten, Karang dan Bulu. Trenggulun dan
Bulu adalah dusun paling kecil. Sumyang dibatasi oleh Desa Majasem/ kel Pakahan
disebelah timur, Kelurahan Karang Dukuh, Plawikan disebelah Utara, Kelurahan
Kraguman, Bakung, disebelah Barat dan kelurahan Ngering disebelah Selatan.
Ketika terjadi Gempa tahun 2006, yang paling menderita adalah Kampung Sayangan,
Kerten dan sebagian Sumyang Timur. Penduduk Sumyang sbegaian besar adalah
petani dengan sawah yang sempit dan mayoritas kedua adalah tukang batu. Di
Sayangan, terdapat makam Edy Sud, pelawak terkenal, yang aslinya adalah dari
kampung Noyopaten Kraguman, Jogonalan.

Lurah Pertama , dulu sebutannya Lurah Polo, masih ningrat sepeti halnya pejabat
jaman dulu. Beliau adalah paman dari Edy Sud. Setelah Beliau meninggal tahun 70
an, selama hampir 7 tahunan , pemerintahan dijalankan oleh Sekretaris Desa/
carik, yang berkantor di rumah belia di Karang ( karena memang belum punya
Kantor Kelurahan) . Pada tahun 1978 ( atau 1979) diadakan pemiliahan Kepala
desa, dengan calon Pak Hadi Wisastro ( Pak Sandimin) dari Sumyang, Pak Noto (
Sumyang), Pak Ngadiman ( Sumyang Wetan/ Tentara AU), Pak Mardanus ( Karang) dan
Putra menantu pak Carik. Ternyata pak Hadi Wisastro menang. Pada tahun 1989/
1990 , kembali pemilihan Kepala Desa dengan calon pak Suwito Raharjo ( Sumyang
Wetan), Pak Agus ( Sumyang), Pak Sunar ( Sumyang) dan Pak Rejeb ( Sumyang). Pak
Suwito terpilih jadi Kepala Desa. pada Tahun 1999 terjadi Pemilihan Kep Desa
Lagi, Dengan calon, Pak Sunar, Pak Wardi , dan Pak Agus. Pak Wardi terpilih
jadi Kepala Desa. Dan terakhir , tahun 2007/2008 Pemilihan Kepala desa didikuti
oleh, Pak Agus, Mantan Lurah Pak Wardi dan Pak Larno, mantan Karyawan Pemda DKI
Jakarta. Kali ini menurut peraturan Kepala Desa tidak dibatasi umurnya.
Ternyata Pak Larno yang terpilih.